Tempat Wisata Di Bandung
Tangkuban Perahu |
Kawah Putih |
Situ Patenggang |
Ciwidey |
Kebun Teh |
Tangkuban Perahu |
Kebun Binatang |
Kebun Strawbery |
Kampung Gajah |
Kampung Gajah |
Kampung Gajah |
Kota Bandung
Kota Bandung terletak di koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung terletak di ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).
Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.
Bandung (kotamadya) adalahibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia.
Bandung mulanya ditemukan dalam rangka pencarian sumber bahan baku dan lahan untuk perkebunan kopi oleh Abraham van Riebeek (1712). Akan tetapi perkembangan pesat baru terjadi ketika ibu kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (sekarang Dayeuh Kolot) ke pusat kota Bandung sekarang.
Herman Willem Daendels (Gubernur Jenderal Hindia Belanda) tidak pernah menyangka, tatkala ia menancapkan tongkatnya di KM ”0” Jl. Asia Afrika Bandung sambil memerintahkan pegawainya membangun kota di tempat itu, ternyata kota tersebut telah tumbuh berkembang, padahal hingga pertengahan abad 19, Bandung masih dikenal sebagai een kleine berg dessa (desa pegunungan nan mungil).
Ibu Kota Kabupaten Bandung pindah pada 1810, setelah jalan raya yang menghubungkan Batavia dengan Bandung, melalui Bogor dan Cianjur, selesai dibangun. Perpindahan ini menjadi tonggak sejarah berkembangnya Kota Bandung, karena pada saat itulah Bandung mengalami metamorfosa dari kampung menjadi kota.
“Paris van Java” adalah sebutan bagi Bandung yang diibaratkan sebagai Paris-nya Indonesia. Tak berlebihan kiranya jika Bandung menyandang sebutan ini. Beragam keelokan ditawarkan bagi para pengunjung. Mulai dari wisata alamnya, wisata buatan, wisata belanja, bahkan mulai dikenal wisata rohani. Berbagai makanan khas, mulai dari makanan ringan, jajanan, dan panganan disajikan di warung-warung tenda, cafe, dan restoran. Selain itu, banyak bangunan peninggalan kolonial ikut mempercantik Kota Bandung.
Selain “Paris van Java”, Bandung juga mempunyai sebutan “Kota Konferensi Asia Afrika” dan “Kota Kembang”.
(Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar